Sustainable Tourism: Wajah Baru Pariwisata Indonesia
Pariwisata Indonesia memasuki babak baru di tahun 2025. Setelah pandemi dan lonjakan tren hidden gems, kini muncul gelombang baru yang lebih bertanggung jawab: sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan. Konsep ini mengedepankan keseimbangan antara ekonomi, ekologi, dan budaya lokal.
Menurut Google Trends Indonesia per 4 September 2025, “sustainable tourism” dan “wisata ramah lingkungan” menjadi kata kunci populer. Publik semakin sadar bahwa berwisata tidak cukup hanya menikmati keindahan alam, tapi juga harus menjaga keberlanjutan lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.
◆ Apa Itu Sustainable Tourism?
Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan adalah bentuk pariwisata yang mengutamakan prinsip:
-
Ramah Lingkungan: Mengurangi jejak karbon, mengelola sampah, dan melestarikan ekosistem.
-
Menghormati Budaya Lokal: Memberikan ruang bagi masyarakat lokal menjaga tradisi.
-
Ekonomi Adil: Menguntungkan penduduk lokal, bukan hanya investor besar.
-
Edukasi Wisatawan: Memberi kesadaran bahwa turis punya tanggung jawab sosial.
Konsep ini sudah lama digaungkan oleh PBB melalui UNWTO, tetapi di Indonesia baru benar-benar jadi arus utama pada pertengahan 2020-an.
◆ Faktor yang Mendorong Tren Sustainable Tourism di Indonesia
-
Overtourism: Bali, Bandung, dan Labuan Bajo pernah mengalami ledakan turis yang merusak alam.
-
Kesadaran Generasi Z: Anak muda lebih peduli isu iklim dan memilih destinasi eco-friendly.
-
Dukungan Pemerintah: Kemenparekraf memasukkan pariwisata berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan 2025–2030.
-
Media Sosial: Konten edukatif tentang eco-travel viral di TikTok dan Instagram.
-
Investasi Global: Lembaga internasional mulai mendukung destinasi hijau di Indonesia.
◆ Contoh Destinasi Sustainable Tourism di Indonesia
Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta)
Dikelola masyarakat lokal dengan konsep ekowisata, menawarkan homestay, kuliner tradisional, dan edukasi lingkungan.
Lombok Eco-Lodge
Hotel ramah lingkungan dengan energi surya dan pengelolaan sampah terpadu.
Taman Nasional Komodo
Mulai membatasi jumlah pengunjung untuk menjaga ekosistem.
Desa Penglipuran (Bali)
Dikenal sebagai desa terbersih di dunia, menerapkan sistem adat dalam menjaga lingkungan.
Raja Ampat (Papua Barat)
Mengusung konsep wisata bahari berkelanjutan, melibatkan masyarakat lokal menjaga ekosistem laut.
◆ Dampak Ekonomi Sustainable Tourism
Fenomena sustainable tourism Indonesia 2025 punya dampak luas:
Dampak Positif:
-
Membuka lapangan kerja berbasis komunitas lokal.
-
UMKM berkembang lewat kuliner dan kerajinan.
-
Meningkatkan kualitas destinasi karena wisatawan lebih disiplin.
-
Memperpanjang umur destinasi wisata.
Dampak Negatif:
-
Biaya wisata lebih mahal karena standar keberlanjutan.
-
Wisatawan massal beralih ke destinasi lain yang lebih murah.
-
Butuh investasi besar di awal (energi terbarukan, pengelolaan sampah).
◆ Tantangan Sustainable Tourism
-
Edukasi Wisatawan: Tidak semua turis paham pentingnya pariwisata berkelanjutan.
-
Regulasi Lemah: Banyak daerah wisata belum punya aturan jelas soal pengelolaan lingkungan.
-
Investasi: Tidak semua pelaku wisata mampu membangun fasilitas eco-friendly.
-
Ketimpangan: Pariwisata berkelanjutan kadang hanya berkembang di destinasi populer, sementara desa kecil tertinggal.
◆ Peran Generasi Z dan Milenial
Generasi Z adalah motor utama tren ini:
-
Mereka lebih suka staycation di eco-lodge dibanding hotel mewah.
-
Lebih peduli membeli produk lokal ketimbang brand global.
-
Menggunakan media sosial untuk kampanye “responsible travel.”
-
Membawa nilai bahwa traveling bukan hanya rekreasi, tapi juga tanggung jawab sosial.
◆ Media Sosial dan Pariwisata Hijau
-
TikTok: konten edukasi “don’t litter” di pantai viral.
-
Instagram: travel influencer mempromosikan destinasi eco-lodge.
-
YouTube: travel vlogger mengedukasi soal pariwisata berkelanjutan.
Media sosial menjadi senjata utama untuk mengubah perilaku wisatawan.
◆ Masa Depan Sustainable Tourism Indonesia
Dalam 5–10 tahun mendatang, arah pariwisata berkelanjutan di Indonesia:
-
Eco-Tourism Mainstream: Semua destinasi wisata wajib punya standar eco-friendly.
-
Digital Tourism: Wisatawan bisa mengakses info keberlanjutan destinasi lewat aplikasi.
-
Kolaborasi Global: Indonesia jadi pusat konferensi pariwisata hijau dunia.
-
Wisata Edukasi: Sekolah-sekolah menjadikan sustainable tourism sebagai kurikulum lapangan.
Kesimpulan: Sustainable Tourism sebagai Masa Depan
Sustainable tourism Indonesia 2025 menunjukkan bahwa pariwisata tidak bisa lagi hanya mengejar jumlah turis. Kini, kualitas dan keberlanjutan adalah kunci. Indonesia punya peluang besar memimpin tren ini di Asia Tenggara.
Penutup
Pariwisata berkelanjutan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Dengan menjaga alam, budaya, dan ekonomi lokal, kita tidak hanya berwisata untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi masa depan.