Pendahuluan
Liburan tidak selalu berarti bepergian jauh. Sejak pandemi global, tren staycation atau liburan singkat di hotel, villa, atau apartemen dalam kota menjadi fenomena baru. Tahun 2025, tren ini semakin menguat di Indonesia, terutama di kalangan keluarga muda, pasangan, dan pekerja urban yang membutuhkan liburan singkat tanpa harus menguras biaya besar.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang staycation Indonesia 2025: tren terbaru, destinasi favorit, peran industri perhotelan, pengaruh media sosial, dampak ekonomi, hingga tantangan dan masa depan.
Sejarah Singkat Staycation
-
Era sebelum 2010: Liburan identik dengan perjalanan ke luar kota atau luar negeri.
-
2010–2020: Konsep staycation mulai dikenal seiring pertumbuhan hotel berbintang di kota besar.
-
Pandemi 2020: Staycation menjadi solusi liburan aman tanpa perlu bepergian jauh.
-
2025: Staycation menjadi gaya hidup urban yang permanen, bukan sekadar tren sementara.
Alasan Staycation Populer di 2025
-
Praktis dan hemat waktu: Tidak perlu tiket pesawat atau perjalanan panjang.
-
Biaya terjangkau: Lebih murah dibanding traveling ke luar kota.
-
Fasilitas lengkap: Hotel menyediakan kolam renang, spa, gym, hingga restoran.
-
Instagramable spot: Generasi muda memilih staycation di hotel dengan desain unik.
-
Work-life balance: Staycation juga jadi ajang “healing” bagi pekerja kantoran.
Tren Staycation Indonesia 2025
-
Smart hotel staycation
-
Hotel dilengkapi teknologi IoT, check-in tanpa resepsionis, dan smart room.
-
-
Wellness staycation
-
Paket spa, yoga, dan healthy food jadi pilihan utama.
-
-
Family staycation
-
Hotel menawarkan fasilitas ramah anak, seperti kids club dan waterpark mini.
-
-
Pet-friendly staycation
-
Banyak hotel kini mengizinkan tamu membawa hewan peliharaan.
-
-
Budget staycation
-
Apartemen dan homestay murah jadi favorit mahasiswa dan pekerja muda.
-
Destinasi Favorit Staycation
-
Jakarta
-
Hotel bintang lima di pusat kota jadi pilihan liburan singkat warga urban.
-
-
Bandung
-
Suasana sejuk dan hotel dengan pemandangan pegunungan selalu diminati.
-
-
Yogyakarta
-
Hotel bernuansa budaya dengan desain tradisional-modern populer di kalangan backpacker keluarga.
-
-
Bali
-
Villa privat dengan kolam renang jadi destinasi staycation paling mewah.
-
-
Surabaya & Semarang
-
Kota bisnis dengan hotel nyaman untuk short getaway.
-
-
Medan & Makassar
-
Staycation tumbuh pesat dengan hadirnya hotel-hotel baru di kota metropolitan Sumatera dan Sulawesi.
-
Peran Industri Perhotelan
Industri perhotelan menjadi motor utama staycation.
-
Hotel bintang lima: Menawarkan luxury staycation dengan fasilitas eksklusif.
-
Hotel butik: Fokus pada desain instagramable dan konsep unik.
-
Apartemen sewa harian: Alternatif ekonomis untuk pekerja muda.
-
Homestay & villa: Populer untuk staycation keluarga atau kelompok.
Hotel kini bersaing bukan hanya soal harga, tetapi juga pengalaman unik yang ditawarkan.
Pengaruh Media Sosial
Staycation sangat dipengaruhi oleh media sosial:
-
Instagram & TikTok: Hotel dengan spot foto keren cepat viral.
-
Review YouTube: Banyak vlogger membuat konten room tour dan review hotel.
-
Influencer marketing: Influencer sering diundang hotel untuk mempromosikan paket staycation.
-
Hashtag staycation: Selalu trending di platform sosial saat libur panjang.
Media sosial membuat staycation menjadi bagian dari gaya hidup digital.
Dampak Ekonomi Staycation
Staycation memberi dampak besar pada ekonomi:
-
Industri hotel: Tingkat okupansi hotel naik signifikan saat libur nasional.
-
UMKM kuliner: Restoran lokal di sekitar hotel ikut menikmati keuntungan.
-
Transportasi lokal: Taksi online dan rental mobil mendapat tambahan pendapatan.
-
Industri hiburan: Bioskop, spa, dan pusat perbelanjaan mendapat efek domino dari staycation.
Ekonomi lokal di kota besar ikut tumbuh berkat tren ini.
Tantangan Staycation
-
Persaingan ketat: Banyak hotel menawarkan promo serupa, membuat pasar jenuh.
-
Biaya operasional: Hotel harus terus meningkatkan fasilitas agar tidak kalah saing.
-
Masalah lingkungan: Konsumsi energi tinggi dari hotel bisa berdampak pada lingkungan.
-
Overtourism di kota besar: Staycation massal kadang membuat pusat kota padat.
-
Kualitas layanan: Tidak semua hotel bisa menjaga standar tinggi.
Harapan Masa Depan Staycation
Staycation Indonesia punya masa depan cerah jika:
-
Hotel lebih ramah lingkungan: Menggunakan energi hijau dan minim plastik.
-
Diversifikasi destinasi: Staycation tidak hanya di kota besar, tetapi juga kota kecil dengan potensi wisata.
-
Integrasi digital: Booking, check-in, dan layanan hotel serba digital.
-
Paket unik: Hotel harus terus berinovasi dengan tema dan pengalaman baru.
Dengan langkah ini, staycation bisa menjadi motor utama pariwisata domestik Indonesia.
Penutup dan Refleksi
Kesimpulan
Staycation Indonesia 2025 adalah simbol perubahan gaya hidup masyarakat urban. Dengan hotel instagramable, fasilitas lengkap, dan akses praktis, staycation kini bukan sekadar alternatif liburan, tetapi gaya hidup baru yang menggerakkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Rekomendasi Aksi
-
Hotel perlu terus berinovasi dengan pengalaman unik dan ramah lingkungan.
-
Pemerintah daerah bisa mempromosikan staycation untuk mendorong pariwisata lokal.
-
Masyarakat harus memilih staycation yang berkelanjutan, bukan hanya instan.
Referensi
-
Wikipedia: Tourism in Indonesia
-
Wikipedia: Hotel