Workcation 2025: Tren Gaya Hidup Anak Muda Indonesia yang Memadukan Kerja dan Liburan

Workcation

Workcation: Gaya Hidup Baru Generasi Muda

Konsep workcation atau bekerja sambil berlibur, menjadi salah satu fenomena lifestyle paling populer di tahun 2025. Generasi muda Indonesia, khususnya Gen Z dan milenial, memilih meninggalkan rutinitas kantor yang kaku demi bekerja dengan fleksibilitas lokasi—baik di Bali, Lombok, Yogyakarta, maupun kota-kota kecil yang menawarkan suasana segar.

Menurut data Google Trends Indonesia 4 September 2025, pencarian kata kunci “workcation” melonjak tajam. Hal ini membuktikan bahwa fenomena ini bukan sekadar tren sementara, melainkan transformasi gaya hidup yang didorong oleh perkembangan teknologi digital, budaya kerja fleksibel, dan keinginan generasi muda untuk menyeimbangkan karier dengan kualitas hidup.


◆ Mengapa Workcation Populer di 2025?

1. Fleksibilitas Kerja

Sejak pandemi, banyak perusahaan di Indonesia beralih ke model hybrid. Bekerja tidak lagi harus di kantor, asalkan target tercapai. Hal ini membuka ruang bagi pekerja untuk bekerja dari tempat yang mereka sukai.

2. Teknologi Digital

Perkembangan internet cepat, aplikasi kolaborasi (Zoom, Slack, Notion), serta dukungan 5G Plus di beberapa kota besar membuat kerja jarak jauh semakin lancar.

3. Kesehatan Mental

Generasi Z lebih sadar akan pentingnya mental health. Workcation dianggap solusi mengurangi burnout tanpa mengorbankan produktivitas.

4. Gaya Hidup Estetik

Media sosial mendorong workcation sebagai bagian dari identitas lifestyle. Foto dengan laptop di pantai atau kafe estetik jadi simbol gaya hidup modern.


◆ Destinasi Favorit Workcation di Indonesia

Bali

Bali tetap jadi destinasi utama. Kawasan Canggu, Ubud, dan Seminyak dipenuhi co-working space dengan pemandangan pantai dan sawah.

Yogyakarta

Kota pelajar ini menawarkan kombinasi budaya, kuliner, dan tempat kerja estetik. Banyak villa di sekitar Kaliurang dan Bantul disulap jadi tempat workcation.

Bandung & Bogor

Dekat dari Jakarta, dua kota ini populer untuk workcation singkat. Suasana sejuk, banyak kafe unik, dan akses internet cukup baik.

Lombok

Alternatif baru selain Bali. Pantai tenang, harga relatif murah, dan fasilitas workcation terus berkembang.

Labuan Bajo

Untuk mereka yang ingin pengalaman lebih eksotis, bekerja sambil menikmati pemandangan laut Flores adalah pilihan impian.


◆ Workcation dan Dampak Sosial Ekonomi

Fenomena workcation 2025 Indonesia bukan hanya tren gaya hidup, tapi juga membawa dampak luas:

  1. Pertumbuhan Ekonomi Lokal
    Homestay, kafe, dan coworking space di destinasi wisata mendapat lonjakan pengunjung dari kalangan pekerja digital.

  2. UMKM Naik Daun
    Produk lokal, kuliner khas, hingga jasa tour guide mendapat pasar baru dari pekerja workcation.

  3. Pemerataan Pariwisata
    Tidak hanya Bali atau Jakarta, tetapi kota-kota kecil juga ikut tumbuh sebagai destinasi workcation.

  4. Industri Hospitality Beradaptasi
    Hotel dan resort kini menyediakan paket workcation lengkap dengan WiFi cepat, ruang kerja, dan layanan meeting hybrid.


◆ Tantangan Workcation di Indonesia

Meski booming, tren ini menghadapi tantangan serius:

  1. Infrastruktur Internet
    Tidak semua daerah memiliki jaringan internet stabil. Banyak pekerja workcation masih bergantung pada kota besar.

  2. Keseimbangan Kerja-Liburan
    Banyak yang akhirnya lebih banyak “cation” (liburan) daripada “work.” Hal ini bisa mengganggu produktivitas.

  3. Aksesibilitas Transportasi
    Beberapa hidden gems sulit dijangkau tanpa biaya tinggi.

  4. Isu Sosial
    Muncul kritik bahwa pekerja workcation kadang membuat biaya hidup di daerah wisata naik, sehingga membebani warga lokal.


◆ Workcation & Generasi Z

Generasi Z adalah motor utama tren ini.

  • Mereka menolak rutinitas kerja kantoran 9-to-5.

  • Lebih memilih kebebasan waktu dan tempat.

  • Menganggap workcation sebagai bentuk self-reward sekaligus cara menjaga kreativitas.

Fenomena ini membuat gaya hidup Gen Z berbeda dari generasi sebelumnya, yang lebih menekankan stabilitas kerja di kantor tetap.


◆ Peran Media Sosial dalam Workcation

Media sosial menjadi medium paling kuat mempopulerkan workcation.

  • TikTok: dipenuhi konten “daily routine workcation” di Bali atau Jogja.

  • Instagram: feed penuh foto estetik bekerja di pantai atau gunung.

  • YouTube: travel vlogger kini sering menggabungkan vlog dengan tips produktivitas kerja jarak jauh.

Tren ini mempercepat adopsi workcation sebagai lifestyle mainstream.


◆ Masa Depan Workcation di Indonesia

Dalam 5–10 tahun ke depan, workcation diprediksi akan menjadi standar baru dunia kerja fleksibel.

  • Digital Nomad Visa: Pemerintah mungkin akan membuka izin khusus bagi pekerja digital asing di Indonesia.

  • Ekosistem Kota Workcation: Kota-kota kecil akan membangun infrastruktur WiFi, coworking space, dan akomodasi ramah pekerja.

  • Kolaborasi Global: Startup Indonesia bisa berkembang menjadi hub kerja digital Asia Tenggara.

  • AI Productivity Tools: AI akan semakin membantu pekerja menjaga produktivitas meski bekerja dari tempat wisata.


Kesimpulan: Workcation Sebagai Identitas Gaya Hidup Baru

Workcation 2025 Indonesia menunjukkan pergeseran besar dalam cara generasi muda memandang kerja dan hidup. Bagi mereka, kerja bukan sekadar kewajiban finansial, tetapi bagian dari perjalanan hidup yang bisa dinikmati.

Penutup

Workcation adalah bukti bahwa keseimbangan antara produktivitas dan kebahagiaan bisa dicapai. Dengan dukungan teknologi, infrastruktur, dan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa menjadi destinasi workcation utama dunia.


📌 Referensi